Thursday, July 05, 2007 5:46 AM
Syuting Video Klip di Sidoarjo
Rabu, 30 maret 2005
Oleh Lambertus L. Hurek
Aan Dwi Atmojo, yang lebih ngetop dengan sapaan Aan
KDI, kemarin berada di Sidoarjo. Di sela-sela waktu
liburnya yang terbatas, Aan KDI mengikuti syuting
untuk sebuah video klip di Sidoarjo.
"INI untuk stok saja. Kebetulan Mas Ipunk dan
teman-teman di Sidoarjo ingin memproduksi video klip
saya," ujar Aan KDI kepada RADAR Surabaya di Monumen
Ponti, kawasan Gelora Delta Sidoarjo, kemarin.
Tokoh di balik pembuatan video klip versi Aan KDI ini
tak lain Ipunk Permana, seniman serba bisa asal Desa
Lemahputro, Sidoarjo. Ipunk sudah lama menjadi
'manajer' Aan sebelum ngetop di Kontes Dangdut TPI
(KDI) tahun 2004 lalu. Saking dekatnya, hubungan
antara Aan KDI dan Ipunk Permana sudah seperti
keluarga sendiri.
Nah, ketika vokalis muda yang tinggal di Perumahan
Palem Putri, Desa Balonggabus (Candi), ini berlibur ke
Sidoarjo, Ipunk merasa perlu untuk membuat sebuah
video klip untuk Aan KDI. Kebetulan saja, Aan baru
saja merilis sebuah single hits bertajuk 'Rock
Dangdut' bersama para finalis KDI 2004 lainnya. Lagu
ini dinilai pas benar dengan karakter vokal Aan yang
'ngerock', tinggi melengking.
"Asalkan tidak untuk kepentingan komersial, manajemen
Aan KDI tidak keberatan. Dan sengaja saya libatkan
adik-adik dari Kosimpesi untuk sekaligus praktik
secara langsung. Biar mereka tahu bagaimana teknik
mengambil gambar seorang bintang KDI di lapangan,"
ujar Ipunk seraya tersenyum.
Kosimpesi adalah Komunitas Sineas Muda Pelajar
Sidoarjo, komunitas penggemar sinema yang dibentuk
Ipunk Permana.
Sebelum Aan KDI datang, Ipunk dan aktivis Kosimpesi
sudah menyusun skenario untuk pengambilan gambar Aan
KDI yang beraksi dalam lagu 'Rock Dangdut'. Sayang,
kemarin beberapa kawasan Sidoarjo sempat diguyur hujan
deras, sehingga terpaksa dilakukan banyak penyesuaikan
di lapangan.
"Monumen Ponti ini hanya salah satu dari beberapa
tempat yang sudah kita persiapkan," tutur Ipunk, sang
sutradara, yang didampingi Agung (kamerawan) dan Oji
(asisten sutradara).
Ternyata, proses syuting video klip di Ponti ini tidak
sederhana. Aan KDI 'dipaksa' untuk mengulang adegan
beberapa kali (bisa 20-an kali) karena Ipunk dan tim
produksi terlihat cukup 'rewel'. Salah sedikit saja,
Ipunk langsung berteriak, cut! Kaset yang diputar
dengan tape compo harus di-rewind bolak-balik untuk
membantu Aan KDI beraksi sambil bermain gitar.
Instrumen gitar dipandang perlu karena di bagian
interlude lagu Rock Dangdut ada solo gitar. Aan KDI,
yang memang pernah bergabung dengan Wafer Rock Band,
berakting seakan-akan seorang gitaris papan atas.
Mirip Rhoma Irama, pedangdut senior yang tak pernah
lepas dari gitar elektriknya.
"Aan ini sudah berpengalaman sehingga lebih mudah
diarahkan," puji Ipunk Permana.
Kendati capek, Aan KDI tampak sangat ceria usai
pengambilan gambar di Monumen Ponti. Ia mengaku senang
bisa kembali ke kampung halamannya di Sidoarjo (juga
Mojosari) meski hanya satu dua hari. Seperti
diketahui, meski lahir dan menghabiskan masa
kanak-kanak di Mojosari (Mojokerto), sejak lima tahun
terakhir Aan KDI tinggal dengan orang tua angkatnya di
Balonggabus, Candi.
"Tapi saya nggak bisa lama di Sidoarjo. Sebab, saya
diminta segera kembali ke Jakarta untuk syuting acara
Indangdut di TPI. Kebetulan Aidil pulang ke Bangka
untuk urusan keluarga. Saya diminta menggantikan dia,"
tutur Aan KDI lalu tersenyum lebar.
Kehadiran Aan KDI di Sidoarjo tak banyak diketahui
masyarakat. Ini karena Ipunk Permana dan awak
Kosimpesi sengaja merahasiakan kedatangan bintang
rock-dangdut Indonesia itu. Meski begitu, tetap saja
ada warga Sidoarjo yang datang menemui Aan KDI untuk
minta tanda tangan atau sekadar bersalaman.