Monday, March 26, 2007 4:24 AM
Empat Kontestan KDI Ikut Nyoblos
Semarak pesta demokrasi ternyata juga terasa di Kampus Kontes Dangdut TPI (KDI) di Bukit Sentul, Bogor. Pada Pemilihan Presiden putaran kedua, Senin (20/9) lalu, beberapa kontestan KDI tampak mendatangi TPS di Bukit Sentul. Mereka adalah Safarudin, Armed, Aidil, dan Aan.Mereka datang didampingi Benny Abimanyu, Kepala Sekolah Kampus KDI, pada pukul 12.45.
Saat mereka datang, suasana TPS pun terlihat lengang. Para petugas sudah siap-siap menghitung suara. "Kami bangunnya kesiangan. Kayaknya petugas TPS tinggal nunggu anak-anak KDI aja," ujar Safar yang pagi itu kenakan jaket warna hitam dipadu dengan jeans. Pada hari pencoblosan mereka memang bangun kesiangan. Maklum, mereka baru rampung rekaman pukul 05.00.
Keempat kontestan KDI ini hanya 15 menit di TPS. Setelah menunjukkan kartu pemilih, mereka diberi kartu suara dan langsung mencoblosnya.Setelah memasukkan surat ke kotak suara, dengan bangga mereka juga menunjukkan tanda tinta biru di jari kelingking masing-masing.
Pemilu 2004 kali ini, merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Meski demikian, mereka tak bingung menentukan pilihan. Jauh-jauh hari rupanya mereka sudah punya sosok pemimpin pilihannya.
Safar dan Aan mengaku sudah mantap dengan pilihannya. "Saya harap pilihannya enggak salah. Saya ingin sosok pemimpin yang mampu memberi perhatian lebih pada dunia seni. Mudah-mudahan, menang, deh," papar Safar. "Kalau pemimpin peduli kepada dunia kesenian, paling tidak masa depan kita jadi cerah," jelas Aan.
Sementara Armed juga menyimpan harapan sama. "Saya ingin punya pemimpin yang cinta damai. Tak ada bom lagi dan korupsi." Lalu bagaimana dengan Aidil? "Saya pengen ekonomi cepat pulih, supaya masyarakat mampu beli kaset kami. Enggak beli yang bajakan lagi," ujar Aidil.
Kontestan KDI lainnya tidak dapat memanfaatkan hak pilih mereka dengan berbagai alasan. Siti Rahmawati, yang siang itu baru bangun tidur mengaku kartu pemilihnya hilang. "Jadi, saya tidak bisa mencoblos," jelas Siti. Sementara, yang lainnya mengaku lupa membawa kartu pemilihnya ke Kampus KDI.