Thursday, September 07, 2006 6:55 AM
Memburu Popularitas

Perjalanan Aan di KDI ternyata lancar jaya, pretasi yang menurut Aan seperti mimpi.
"Sebelumnya saya sempat diledek oleh Mas Yani Erlangga, salah satu juri, bahwa saya hanya merupakan penyanyi kampung dengan rambut panjang kampungan, sok bergaya sudah jadi artis. Saya merasa terpukul sekali dan kaki terasa gementar,"ungkap Aan. "Tak tahunya itu hanya trik menjatuhkan mental, karena begitu dinyatakan sebagai wakil lima besar, rasanya lega luar biasa meskipun saat itu masih tak percaya bisa mewakili Kota Surabaya," tambahnya.
Keluarganya merupakan penyanyi dangdut. Ayahnya memiliki grup, kendati hanya orkes kecil-kecilan, menenpa Aan menjadi penyanyi, sekaligus pemain musik. Bakat Aan makin terpupuk ketika ia diangkat anak oleh tokoh masyarakat kota Sidoarjo, Yoyok Subiyanto, dan sekolah di Sekolah Menengah Kesenian Indonesia (SMKI), Surabaya.
Motivasi Aan ikut audisi KDI yang kemudian membawanya ke tataran hidup yang lebih baik dan mensapatkan popularitas memang sudah disadarinya sejak awal.
"Awalnya, saya sudah merasa puas berada di 12 besar, tapi setelah melihat teman lain bisa maju terus, saya lalu berperinsip, jika teman lain bisa saya juga harus bisa.
......mengakui kiprahnya di KDI akan dipakai sebagai lompatan untuk menjadi penyanyi professional.
"Ada sejumlah nasihat dari orangtua yang harus saya pegang, yakni terus jaga kesehatan, rajin sholat, tidak sombong, dan terus belajar. Saya yakin dengan modal itu apa yang saya impikan tinggal menunggu waktu,"tandas aan optimis.